WELCOME....

Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menciptakan "jarak", agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat "jarak" dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak

Selasa, 17 Agustus 2010

Tuhan pun menjawab....!

oleh Blasius Full pada 15 Juli 2010 jam 23:30


Tuhan, 
Kalau boleh, aku memohon kepada-Mu
Anugerahkanlah seorang imam yang muda, gantheng, namun ramah, 

Janganlah imam itu orang yang judes dan mudah marah kepada umatnya, 
Kalau boleh imam itu orang yang pandai, tapi juga rendah hati.

Berilah kami seorang imam, yang pandai berkotbah, sehingga kami tidak ngantuk waktu misa, tapi juga dia imam yang bisa menyanyi merdu, jadi misa itu makin hikmat dan agung!

Kalau imam itu pandai bergaul, janganlah hanya bergaul dengan orang yang kaya, memberinya fasilitas yang mewah, tapi imam yang serba bisa bergaul dengan siapapun, dari anak-anak sampai orang tua dan kakek nenek!

Berilah kami imam yang mampu jadi pemimpin yang melayani berbagai macam ragam umat, ada yang mampu tapi tak mau, ada yang mau tapi tak mau, ada yang tidak mau dan tidak mampu.

Berilah kami imam yang hidupnya menghayati kemiskinan, dia lebih suka naik motor daripada mobil, meskipun harus kehujanan seperti umatnya yang miskin, dia tidak suka pakai baju yang mahal mahal harganya, dan syukur imam itu lebih suka pakai HP yang sederhana saja, tidak seperti BB

Berilah kami imam yang punya manegemen bagus, tapi dia tidak "sakleg" dan tahu menempatkan diri, tahu bagaimana mengelola pekerjaan administratif dengan rapi!

Berilah kami imam yang pandai berkotbah, tapi juga kelakuannya bisa dicontoh oleh umat!

Seorang imam pun berdoa setelah tahbisannya, 
Tuhan, berilah aku umat paroki yang bisa mengerti diriku, kalau aku lemah dan sering mudah marah. Berilah aku umat yang tidak mudah menuntut dan mudah komentar terhadap kotbah dan kebijakan yang kuambil.

Berilah aku umat yang pendiam namun penurut padaku, sehingga aku bisa merancang karya pastoral dengan baik.

Berilah aku umat yang murah hati, kalaupun ia kaya, ia tidak akan pelit untuk memberikan sumbangannya kepada Gereja.

Berilah aku umat yang tidak pernah menyalahkan diriku, juga kalau akupun memang salah, kumohon mereka dapat memaklumi aku!

Berilah aku umat yang rendah hati yang ramah, tidak galak dan judes, tapi hati yang lapang, bisa menerima sikapku yang kadang kadang kasar dan semaunya..!

Berilah aku umat sebanyak mungikin yang mampu dan mau bekerja untuk terlibat di Paroki, terutama sebagai anggota Dewan Paroki, namun mereka juga pribadi yang murah hati dan tidak suka hitung untung rugi dengan kerja kerasnya.

Berilah aku umat yang selalu memujiku dan mengatakan "Pastor baik banget!" agar hidupku semakin enjoy. 

Berilah aku umat yang menghormati wibawaku, bahwa aku bukanlah orang sembarangan, tapi aku orang yang pantas dihormati. Aku bangga kalau ada umat yang takut padaku!

TUHAN pun MENJAWAB DOA UMAT DAN DOA PARA IMAM:
Umat-Ku dan para imam-Ku, bukankah kalian itu semua orang yang tidak sempurna? Namun kenapa, hai umat-Ku semuanya, kenapa kalian meminta seorang imam yang sempurna? Apakah adil, Aku memberikan imam yang sempurna untuk menjadi pemimpin parokimu, sementara kamu sendiri juga belum sempurna?

Hai para imam, bukankah kalian juga sama belum sempurna seperti Bapa sempurna di surga? Mengapa kalian semua juga menuntut umatmu menjadi sempurna seperti yang engkau pikirkan? Apakah adil, kalau aku mempercayakan kepadamu umat yang sempurna sementara dirimu tidak sempurna? Apalagi engkau malah bangga ditakuti umatmu? Janganlah engkau bangga bila orang takut padamu, justru kalau engkau membuat orang lain takut, perlulah engkau bertanya pada dirimu, adakah cinta dalam hidupmu?

Nah karena kalian semua, baik imam maupun umat belum sempurna, bertindaklah yang "ADIL" saja, berkembanglah menuju kesempurnaan bersama-sama! Roh-Ku akan Ku-utus agar kalian semua mampu bekerjasama dengan baik!

Akhirnya seorang imam itu menyadari kekeliruannya, ia berubah menjadi pribadi yang tidak lagi perfeksionis, tapi menjadi pribadi yang rendah hati. Begitu jugalah umatnya, dia berubah menjadi pribadi yang ramah dan tidak mudah menghakimi imamnya.

Semoga esok hari ada banyak kejutan yang membuat hidup makin bergairah dan penuh harapan!

Warm regards!

Tidak ada komentar: