WELCOME....

Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menciptakan "jarak", agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat "jarak" dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak

Senin, 30 Agustus 2010

Janganlah bicara lagi tentang cinta!

oleh Blasius Full pada 06 Mei 2010 jam 21:41

http://www.aero-garden.us/wp-content/uploads/2009/05/seeds-garden.jpg
Begitulah kata terakhir yang dipesankah Sahabatku, Sang Benih, sebelum ia akhirnya meninggal dunia, "Jangan bicara lagi tentang cinta!" Aku mau minta penjelasannya lebih lanjut, tapi tak pernah kudapatkan penjelasan dari mulutnya sendiri, karena kini ia telah bersatu dengan tanah. Tanah yang kutanya pun hanya mengatakan, "Apakah engkau baru kali ini mendengarkan, Sang Benih itu mengatakan, "jangan bicara lagi tentang cinta?" Aku pun menyahut dengan lemah lunglai, "Benar Tanah, aku baru kali ini mendengarkan dia memberikan pesan yang sangat inspiratif tapi juga sangat sulit kumengerti! Kenapa dia bilang begitu? Apakah selama ini aku hanya bicara tentang cinta, tapi dia sebenarnya tidak pernah merasa kucintai?" Tanah itu pun lalu mencoba menjawab, "Sahabatku, aku tidak ingin menjawab pertanyaanmu, ataukah juga menjadi wakil Sang Benih! Tapi bagiku pesan Sang Benih itu, sebenarnya masih bisa berlanjut, "Janganlah bicara lagi tentang cinta, tapi jadikanlah cinta itu menjadi hidupmu, bukan lagi cinta itu terbungkus kata kata manismu!"

Aku terperangah pada Tanah yang sanggup melanjutkan kata-kata Sang Benih. Aku pun lalu tergerak untuk bertanya lagi pada Tanah itu. "Tanah, bagaimana caranya agar aku mampu membuat cinta menjadi hidup?" Sahutnya, "Belajarlah mati, seperti Sang Benih, yang telah mati, akhirnya Dia hidup bukan? Benih apapun butuh kematian, agar tumbuhlah tunas baru lalu perlahan tapi pasti akan jadi tumbuhan dewasa yang matang untuk berbunga dan berbuah!" Aku lega mendengarkan kata kata Tanah itu. "Baik Tanah, aku bisa mengerti! Tapi apa yang harus kumatikan?" Jawab Tanah itu, "Matikanlah dirimu sendiri, dan janganlah merasa dirimu sudah puas dan hebat kalau bisa berkata tentang cinta, padahal engkau hanya bicara, namun engkau belum menjadi kepunyaan Sang Cinta! Kalau engkau sudah jadi kepunyaan Sang Cinta, engkau tidak takut menangggung resiko mati, meski ada banyak serangan, kritikan, bahkan fitnah sekalipun". Aku mengangguk dan tercenung dengan kata kata Sang Tanah ini.

"Tanah terimakasih banyak, aku tak akan bicara lagi tentan cinta, bila hidupku tidaklah menjadi tanda Cinta-Nya". Tanah pun menyahut, "Syukurlah, Sahabatku! Mulailah sekarang, buatlah cinta menjadi hidupmu!

Tidak ada komentar: