WELCOME....

Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menciptakan "jarak", agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat "jarak" dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak

Selasa, 17 Agustus 2010

Serumpun padi



oleh Blasius Full pada 02 Juni 2010 jam 14:29
http://farm3.static.flickr.com/2460/3894768775_8616db0c9d_m.jpg
Serumpun padi tumbuh di sawah
Hijau menguning daunnya
Tumbuh di sawah penuh berlumpur
Di pangkuan ibu pertiwi

Serumpun jiwa suci
Hidupnya nista abadi
Serumpun padi mengandung janji
Harapan ibu pertiwi

Written by : R. Maladi

Lagu itu pernah kunyanyikan waktu aku masih SD sekitar tahun 1975-1981. Lagu itu sederhana, namun sekarang ini saat diperhatikan syairnya, ada yang menarik di baris terakhir, "Serumpun padi mengandung janji harapan ibu pertiwi". Apakah hidupku sudah mengandung "janji yang dapat diharapkan" oleh orang lain. Janji yang diharapkan itu bukan hanya soal dapat memberikan jaminan hidup secara material untuk masa depan. Orang yang "memuat janji" seperti serumpun padi, tidak lain adalah "orang yang dapat diharapkan buah-buahnya". Buah itu seperti buliran padi yang bisa diharapkan dari serumpun padi, demikianlah apakah aku mampu menjadi "serumpun padi yang di tanam di tanah yang berlumpur". Tanah yang berlumpur itu juga dapat melambangkan "tantangan dunia" dengan beraneka nilai yang ditawarkan, seperti tanah itu mengandung nutrisi, tapi juga mengandung racun. Hebatnya serumpun padi itu akar dan batangnya dapat menyerap nutrisi dalam tanah sehingga akhirnya dapat menghasilkan butiran butiran padi, yang menjadi makanan kita. Apakah gaya hidup kita seperti “serumpun padi” itu, sehingga hidup kita pun berbuahkan “kasih”?
http://tunas63.files.wordpress.com/2008/11/partitur-paduan-suara-serumpun-padi.jpg

Tidak ada komentar: