WELCOME....

Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menciptakan "jarak", agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat "jarak" dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak

Selasa, 17 Agustus 2010

Harapan Panurata

2008-12-11T08:13:11.562-08:00


Tidak seperti biasanya, Panurata kelihatan ceria banget Kamis siang ini. Begitulah batin Jerawati, yang melihat tetangga sebelah ini sedang menyapu halaman rumahnya, sambil bersenandung sebuah lagu "semua terserah padamu, aku begini adanya,kuhormati keputusanmu
apapun yang akan kau katakan, sebelum terlanjur,jauh malangkah, kau katakan saja' Karena asyiknya menyapu dan menyanyi, Panurata tidak terasa diperhatikan Jerawati. Lalu Jerawati diam-diam dan pelan-pelan masuk halaman rumah Panurata, lalu "Heiiiiii.....!! Waaaah.....lagi ceria ya....!!" Panurata kaget bukan main "Sialan....aku kaget tauuu!!" Jerawati tertawa berguling guling, "Yeeee....kaget nih yeeee!! Ada apa ya...? Kamu tuh tertawa...tapi kok lagumu lagu orang frustrasi. Kalau nggak salah, lagumu itu kan refrein "Jangan ada dusta di antara kita?" Sambil garuk-garuk kepala, Panurata menyahut, "Iya ceria sih karena ketemu kamu tapi juga lagi frustrasi..!" Jerawati cuma nyengir, "Kamu bisa frustrasi to? Ama siapa neh?" Panurata langsung menjawab tanpa basa-basi, "Ama kamu, tauu!!" Jerawati jadi kaget dan terkejut, "Haaah...ama aku...apa hubungannya, kan kita cuma tetangga?" Panurata terus menyahut lagi, "Waaah....jangan GR tauu....! Aku mah frustrasi ama kamu, bukan karena aku naksir kamu...yeee...sorry eeuuuyy...!!" Jerawati tambah panas, "Yeee, aku juga nggak akan naksir kamu tau...sorry man!" Sambil menepuk bahu Jerawati, "Marah ya...maaf ya...maksudku...aku frustrasi...kenapa kamu nggak semangat untuk cari pekerjaan! Padahal aku kan sudah mencarikan lowongan kerja! Tapi kenapa kamu nggak komentar sedikitpun cuma bilang iya...terus...nggak ada follow up lagi!" Jerawati tertunduk malu, "Iya Mas, maaf ya...aku yang keliru, harusnya aku cepet tanggap karena kamu sudah menawarkan lowongan jadi "accounting" di perusahaan temanmu. Terus terang, aku gengsi ama tetangga!" Lalu Panuratapun mencoba menyemangati Jerawati, "Neng, buat apa gengsi. Gengsi mah nggak bisa untuk hidup, yang penting orang itu mesti kerja, apalagi kamu lulusan Akunting dari universitas terkenal, kok nggak percaya diri! Padahal aku pikir tuh kamu percaya diri gitu kalau di lapangan, karena kamu begitu judes ama aku...pasti kamu orangnya juga pede!" Jerawati memainkan jari-jari tangannya, "Iya Mas, terima kasih ya...diingatkan, sampai kamu seperti frustrasi hanya memikirkan tetanggamu yang nggak tahu diri padahal mau dibantu! Makasih Mas!" Panurata pun lalu menawarkan pekerjaan lagi, "Gimana, kalau besok aku antar ke perusahaan temanku yang lain ya..! Orang hidup itu mesti bekerja. Hidup itu ibarat hanya mampir untuk minum, jadi waktunya singkat. Nah waktu yang singkat itu mesti digunakan sebaik-baiknya untuk bertanggung jawab atas hidup kita. Tanggung jawab itu diwujudkan dengan kerja yang baik! Okey?" Jerawati mengangguk, "Iya Mas, makasih ya...! Aku jadi maluuuu!" Panurata lalu menyahut, "Nggak usah malu ya....yang penting...kamu mau kerja...aku percaya kamu pasti bisa kerja. Aku sangat mengharapkanmu bisa mandiri..." Lalu, Jerawati pamitan pulang, "Mas makasih sekali lagi ya...aku mau masak dulu...buat nanti sore!" Panurata lalu mengantar sampai depan pintu gerbang!






Tidak ada komentar: