WELCOME....

Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menciptakan "jarak", agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat "jarak" dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak

Sabtu, 25 September 2010

Tukang Roti dan Petani

oleh Blasius Full pada 20 Januari 2010 jam 5:55

Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu
kilogram mentega dari seorang petani.

Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak
benar-benar seberat satu kilogram.

Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar,
berat mentega itu tidak penuh satu kilogram.

Yakinlah ia, bahwa petani itu telah melakukan kecurangan.

Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke
sidang pengadilan.

Pada saat sidang, hakim berkata pada petani,

"Tentu kau mempunyai timbangan?"

"Tidak, tuan hakim," jawab petani.

"Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau
jual itu?" tanya hakim.

Petani itu menjawab, "Ah, itu mudah sekali dijelaskan,
tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat satu
kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja
roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang
roti itu.

Ternyata roti yang dijual tukang roti itupun
beratnya kurang dari 1 kg . . . . . . . . . .

Dan tukang roti itupun harus berhadapan dengan hakim.


"Smiley...! Cukup banyak contoh, kekesalan kita pada
orang lain berasal dari sikap kita sendiri pada orang
lain.


sent by haryono99@gmail.com

Tidak ada komentar: