WELCOME....

Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menciptakan "jarak", agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat "jarak" dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak

Sabtu, 25 September 2010

Kado "Katak" untuk Jerawati

oleh Blasius Full pada 12 Januari 2010 jam 11:32

Hari Selasa ini, Panurata datang ke kantor CU Cikal Bakal agak terlambat. Biasanya jam 8 pagi, Panurata selalu sudah "stand by" di kantornya sebagai Direktur CU. Baru seperempat jam duduk, Panurata sudah mulai menguap, "Huaaaah...". Batinnya, "Ngantuk banget, rasanya kok capek banget!" Tiba-tiba, .."Thok-thok-thok...pintu dikethuk, Sekretarisnya, Kenes, masuk, "Pak, ada tamu, cantik orangnya, pingin ketemu Bapak!" Sahut Panurata, "Tanyakan dulu, apa perlunya!" Kenespun mengangguk, "Baik Pak!" 

Kenes tanya pada tamunya, "Mbak, Bapak pingin tahu apa kepentingannya?" Wanita cantik itu menjawab dengan ketus, "Katakan saja, aku musuh bebuyutannya!" Kenes agak ketakutan mendengar kata kata wanita cantik itu. Kenes melapor, "Pak, wanita cantik itu hanya bilang, aku musuh bebuyutannya!" Panurata langsung berdiri, "Hah.....!!!" Panurata langsung cepat jalan keluar dan berdiri diam sebentar dari sela-sela pintu ruang tamu. "Halaaaaah....wong pesek hidung begitu kok dikatakan cantik, Nes ...! Ternyata, hanya tetanggaku...! Aku pikir pendatang baru..!" Panurata tanpa gairah lalu menemui "sang tamu".

Sang tamu, wanita cantik itu pun berdiri dan menyalami Panurata, "Akang...aduuh, kaget ya...he he he!" Sahut Panurata, "Aku pikir wanita cantik, halah halah ternyata dirimu, tetanggaku, musuhku lagi! Yaah...nggak ada variasi blasssss....!! Hanya seorang Jeee raaa waaa tiiiiii!!! Ampyuuuuun.....!!!" Jerawati pun mulai protes, "Ooooo...jadi begitu ya...sekarang aku sudah tidak diharapkan lagi datang bertemu denganmu?? Sudah punya kecengan baru ya....!!" Balas Panurata, "Iya dong, lelaki gitu looh...masakan kalah ama wanita ha ha ha ha!!" Jerawati protes "Heeh...maap...aku mah nggak akan kalah denganmu! Ntar tunggu tanggal mainnya!" Tanpa basa basi Panurata membalas, "Yeee, pembalasan lebih kejam daripada pembunuhan!" Sahut Jerawati, "Bukan begitu, itu kan kata kata orang yang kalaaah? Iya kan? Tidak membalas itu lebih kejam daripada membalas...!! Weeeksss...!! Balas Panurata, "Dasaaaar....kapan nih mau membalasku?" Jerawati protes, "Yee...want to know aja...rahasia dong!!" Jawab Panurata, "Okey deh...aku tunggu pembalasanmu, kalau tidak membalas berarti nggak jadi teman lagi!!" Jerawati kaget, "Haaah...ngancam niiih....!!" Sahut Panurata, "Biarin, sekali kali ngancam Ibu Jerawati alias Nyonya Trimbil he he he!!" Jerawati pun tersenyum kecut, "Yeee...maraaaah yaa...! Okey...karena dikau marah, aku pulang ya...terima kasih banyak sudah bertengkar denganku!" Panurata terbengong, "Haah, jadi datang kesini, kepentinganmu mau bertengkar denganku?"

Sambil berdiri mau pamit, Jerawati menjawab, "Iyaa, kalau dikau tidak diajak bertengkar, ngantuk terus kan? Karena sudah nggak ngantuk, aku pulang, mau masak nih!" Panurata tidak komentar, "Iya sudah, terima kasih ya, lain kali nggak usah datang ya...!! Jawab Jerawati, "Okey, maksudmu nggak usah datang kalau sekali saja kan?" Sahut Panurata, "Dasaar....orang itu kalau sudah kena virus TEPE TEPE, ada ada saja sih!!" Jerawati jalan kaki meninggalkan kantor CU tanpa mengomentari omelan Panurata terakhir.

Jerawati pulang, namun dia mampir dulu di Supermarket untuk membeli keperluan rumah tangga bulan ini. Akhirnya pukul 15, Jerawati sampai di rumah. Tiba-tiba Jerawati kaget campur heran karenai mendapatkan sebuah kado yang terbungkus rapi, kertas pembungkusnya pun bagus bergambar mawar merah! Dia membolak balik kado itu, ringan tapi kok dalamnya ada suatu yang rasanya berjalan ke sana kemari. Jerawati penasaran. Dia menemukan sebuah kartu ucapan, bertuliskan begini, "Jerawati, terimakasih, engkau mau datang ke kantorku. Bagimu, bertengkar denganku itu penting. Aku rasa begitu juga, kalau tidak bertengkar denganmu, otakku ini sulit kreatif. Sebagai tanda terimakasihku, terimalah kado ini. Buka baik baik ya..dan rasakanlah, betapa aku bangga kita tetap bisa bertengkar!" Jerawati tersenyum, "Waaah...berhasil ternyata menaklukan Panurata, sampai dia mengucapkan terima kasih segala!" Jerawati pun mencari "cutter" dan buru buru membuka kado itu dengan menyobek bungkusnya lebih dulu. Isolasi yang menutup kardus itu dipotong, lalu dibuka pelan-pelan, dan..."Waaaaaaaaauwwwwww", Jerawati teriak sekuat kuatnya karena seekor katak langsung melompat dan menempel di baju Jerawati! Sambil terengah engah, Jerawati duduk, "Sial!! Siaaaal!!! Kurangajar..tahu aku takut ama katak, eh...malah dikerjain dulu..!!"

Lagi jengkel jengkelnya, telp rumah berdering..."Kriiiinggg...Kriiiiiiiiiiiinng!" Sambil nafas terengah engah, Jerawati terima telp, "Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" Sahut penelpon, "Apakah Anda butuh bantuan membuka kado bergambar mawar merah?" Jerawati langsung teriak, "Siaaaaalaaan...Akang Panuuuu...awaaaaas yaaa...!! Tahu nggak ....aku mau mati rasanya, tauuuu....!!" Panurata tertawa, "Jadi lebih baik membalas dulu, daripada keduluan kekekekekke!!! Sahut Jerawati, "Dasar laki-laki, pinter banget ngakalin perempuan ya!! Panurata nggak terima, "Yeee....tapi dirimu suka kan?" Sahut Jerawati, "Nggak suka!! Pokoknya aku mau balas, sampai dirimu tak berkutik!!" Jawab Panurata, "Iyee...siap Jeng...ha ha ha! Thanks ya sudah membuka kadoku...!! Jerawati sambil sewot menjawab, "Yeeee...nggak usah terimakasih!! Pokoknya aku kali ini tidak akan keduluan kamu lagi! Okey..aku mau masak, sudah sore!" Sahut Panurata, "Okey, met masak, jangan marah ya, ntar masakanmu nggak enak lho!" Jawab Jerawati,"Iya ya...Akang...uuuh...! Jerawati langsung menutup gagang telpon.

Sambil duduk baca koran, Jerawati membatin, "Aduuh...ada orang kok kayak Panurata, coba kalau jumlahnya ada 2 saja di Apotek-ku, apa nggak jadi trouble maker. Di rumah, Panurata pun sambil minum kopi ginseng berujar, "Kalau ada nasabah CU, 2 orang saja kayak Jerawati, apa CU nggak malah tambah bangkrut?

Tidak ada komentar: